To night It’s just one night

Sunday14monday
Cast : Seohyun, Kyuhyun
Genre : Sad, Romance
Rating : PG-1
Oneshoot
Summary : saat waktu kembali terulang dan Kyuhyun telah berada disana untuk mempebaiki takdirnya.

…
Semua kisah sedih selalu diakhiri dengan sad ending yang mengenaskan.
tentang cinta yang tidak terbalaskan, tentang perasaan yang tidak pernah tersampaikan, tentang perselingkuhan, tentang kepergian, tentang keragu-raguan tidak mendasar, tentang perasaan menyesal yang sangat mendalam—dan yang terburuk dari semua itu adalah tentang kematian.
Kematian seseorang yang begitu kau cintai sampai-sampai meremukkan seluruh tulang rusukmu. Yah, kematian seperti itu. dan sialnya Kyuhyun harus mengalami semua tipe sad ending itu sekaligus.

Kyuhyun—lelaki yang awalnya bermain-main dengan cinta dan akhirnya terjebak dalam permainan gila itu sendirian.

Kyuhyun tersenyum sambil mengesap kopi hitamnya banyak-banyak. Ia menengok kearah jendela apartementnya yang dipenuhi lampu jalanan kota Seoul. Mencoba mengukir sebuah huruf hangeul dengan embun yang berada di sisi kacanya.
‘Seo joohyun’
Ya, Nama itu! Oh sial.. ini sudah satu tahun dan Kyuhyun masih merindukannya?

“Aku merindukanmu. Kumohon kembalilah..  aku berjanji akan memperbaiki semuanya” Kyuhyun tersenyum tipis saat air matanya mulai berjatuhan ke dalam cangkir kopi miliknya. Mungkin rasanya akan jadi asin nanti. Tapi siapa peduli? lagipula apa yang bisa dilakukan pria lemah sepertinya selain menangis? Yah , tidak ada..

Walaupun kenyataannya Seohyun tidak akan pernah kembali ke sisinya sampai kapanpun—meskipun Kyuhyun menangis sampai matanya membengkak semalaman, meskipun Kyuhyun memohon pada santa claus saat natal.. gadis itu tidak akan pernah kembali.

…

Kyuhyun terbangun di pagi yang tidak biasa.
Tidak ada suara tangisan baekhyun yang menyeruak dimana-mana.
Tidak ada dering alarm berbunyi bebek sekarat yang biasanya membuat telinganya sakit luar biasa.
Tidak ada—hanya ada kumpulan selimut miliknya yang berantakan, juga korden jendela yang setengah terbuka.

“Hei-hei Cho Kyuhyun!! sampai kapan kau meringkuk disana?” Suara ini—? yah, Kyuhyun mendengarnya dengan jelas dan segera menengok kearahnya. Itu Seohyun!! Seohyun yang telah meninggal satu tahun lalu!! “Kau kenapa Kyu? Kau seperti melihat hantu, Kau mimpi buruk ya?” wanita itu terkekeh sambil memegang spatula dan mengelap sebagian tangannya ke belakang celemek. “Aku memasak kare kesukaanmu pagi ini”

Kyuhyun masih belum bisa bergerak sedikitpun. Sebenarnya ia sedang terjebak dalam mimpi atau apasih?
“Kau seperti orang bodoh” Seohyun sedikit tersenyum sebelum ia mencondongkan badannya hingga mereka berciuman. Ciuman lembut yang sangat nyata dan hangat. “Ayolah cuci mukamu dan setelah itu kita sarapan. Aku masih punya banyak pekerjaan di butik Tiffany”

Seohyun berlalu sambil bersiul-siul riang. Meninggalkan Kyuhyun yang saat ini menatap kosong dinding-dinding kamarnya yang tidak lagi di cat warna-warni untuk menyenangkan Baekhyun si bayi kecil miliknya. tidak ada boneka beruang kecil berwarna merah yang menggantung di udara, tidak ada box bayi tempatnya membaringkan Baekhyun tadi malam—tidak ada, semuanya seperti lenyap tak tersisa.

‘Drrrttt..’ sebuah reminder pengingat jadwal bergetar pelan di atas meja.
-01-05-2010
Janji makan siang bersama tuan Kim Joonmyeon
Membersihkan loteng bersama Chanyeol
Jangan lupa membeli satu buket bunga untuk Seohyun.
…

Kyuhyun seperti orang yang baru saja terantuk kepalanya. Dia benar-benar kelihatan sinting pagi ini. dimulai dari memeriksa tanggal koran hari ini dengan heboh, menonton siaran berita pagi sambil sesekali memekik tajam, juga mencubit pipinya beberapa kali hingga kulitnya memerah.

“ada apa? Kau sakit?” Seohyun ikut duduk di atas sofa miliknya dengan membawa dua cangkir susu coklat hangat dan satu piring nasi kare pedas. “pipimu merah sekali—dan hei, apa kau terkena alergi serbuk bunga lagi?”

Seohyun mulai menceramahinya panjang lebar dan mengomel tentang seberapa pentingnya memakai pakaian hangat saat keluar rumah.

“Aku sudah bilang padamu untuk memakai topi, sarung tangan dan syal saat pergi keluar rumah. Tapi kenapa sih kau tidak pernah mendengarkanku dan selalu memakai kaus super tipis kebanggaanmu itu! Lihat apa yang terjadi setelahnya? Kau sakit Cho Kyuhyun!! aku khawatir padamu” Seohyun mengusapkan telapak tangannya bersamaan dan menaruhnya di kedua pipi milik Kyuhyun.
“Bagaimana? Apa rasanya hangat?”

Kyuhyun tidak menjawabnya—dia malah menurunkan kedua telapak tangan itu dan menggenggamnya erat-erat.

“tanggal berapa sekarang?”

“Oh astaga! Kau sakit—dan masih mengurusi tanggal?”

“Aku mohon Seohyun. tanggal berapa sekarang?” Seohyun menghembuskan nafasnya perlahan dan akhirnya menyerah begitu saja.

“Tanggal 1 Mei 2010, kau tidak lupa cara membaca kalender’kan?” Saat ini Seohyun tertawa senang karna berhasil mengejeknya. Tapi Kyuhyun tidak peduli pada bagian akhir tentang ‘Kau tidak lupa  cara membaca kalender’kan?’. Nyatanya saat ini Kyuhyun memang mengabaikan segala hal yang berpotensi membuat jantungnya berdegup lebih cepat.

Tentang jemari Seohyun yang masih bisa ia genggam erat-erat.

Tentang Seohyun yang saat ini menertawakannya.

Tentang 1 Mei 2010.

Tentang—yah, tentang semua kesalahan yang belum ia lakukan saat ini.

….
Kyuhyun menawan Seohyun di dalam dekapannya yang hangat—di depan televisi tuanya yang menampilkan acara bursa saham menyebalkan. padahal jelas-jelas hari ini ia memiliki janji penting untuk makan siang bersama Joonmyeon dan membersihkan loteng bersama Chanyeol. Tapi Kyuhyun seakan mengabaikan segalanya dan memilih berpura-pura tidak tahu tentang jadwal itu.

“lepaskan aku Kyu.. aku harus pergi ke butik Tiffany sekarang. Dia akan mengomel padaku jika aku terlambat sedikit saja”

Seohyun mencoba membujuk Kyuhyun untuk melepaskannya. Tapi nyatanya cara itu sama sekali tidak berhasil—Seohyun masih terperangkap dalam pelukannya dan Kyuhyun masih mengerutkan keningnya sambil sesekali menciumi pipi Seohyun.

“Ada apa sih denganmu? Kau aneh sekali” Seohyun menengadah kearahnya dan menatap wajah Kyuhyun dengan mata bulatnya yang besar. Tapi pria itu hanya diam tanpa memberikan respon yang jelas. Ahh sial—ini adalah ambigu yang menyebalkan untuknya. Sebenarnya apasih yang ada di dalam otak Kyuhyun saat ini?

Jadi untuk sementara waktu Seohyun membiarkan Kyuhyun melakukan segala hal yang ia inginkan tanpa banyak bertanya. Yah, lagipula ia tidak punya pilihan lain selain duduk di sana dan menikmati kecupan Kyuhyun setiap menitnya.

“Seohyun..” Akhirnya Kyuhyun mengatakan sesuatu setelah beberapa menit kebisuan mereka. suaranya parau dan Seohyun menebak jika sebentar lagi pria itu akan menangis—tapi, kenapa?

“bagaimana jika suatu saat nanti aku melakukan sebuah kesalahan yang mungkin menyakiti hatimu?”

“Oh ya, kesalahan seperti apa?”

“Ya—“ suara Kyuhyun terdengar semakin parau dan kali ini ada rembesan air yang keluar melalui matanya. “Seperti meninggalkanmu ke negri yang sangat jauh, seperti berselingkuh dengan seseorang bernama Seulgi, seperti mencampakkanmu .. seperti..”

“Stttt.. apa maksudmu sebenarnya?”

“Ak-aku tidak tahu. Aku hanya takut jika suatu saat nanti aku akan menyakitimu, aku akan membuatmu terluka dengan semua sikapku yang egois dan ragu-ragu. Da-dan pada akhirnya aku kehilanganmu selamanya—Oh tuhan, apa aku sedang bermimpi sekarang? Kenapa aku harus berada disini dan merasakan lagi betapa hangatnya tubuhmu, Seohyun? Demi tuhan—walaupun aku tahu aku tidak pantas mengatakannya, tapi aku benar-benar merindukanmu Seohyun. aku merindukanmu sampai rasanya aku ingin mati saja”

“Hei, hei.. apa yang kau katakan?”  Seohyun melepas kedua lengan Kyuhyun yang melingkar pada punggungnya sebelum ia menghapus air mata Kyuhyun yang melebar kemana-mana. “Aku tidak mengerti”

“Ya, kau memang seharusnya tidak mengerti”

“tapi aku tahu satu hal tentang dirimu” Seohyun mencium kedua pipi Kyuhyun bergantian dan berakhir pada bibirnya yang basah karna lelahan air mata. “Aku mencintaimu, selalu mencintaimu. Fakta itu tidak akan pernah berubah”

Kyuhyun kembali terisak—memeluk Seohyun erat-erat sebagai gantinya dan melumat bibir wanita itu sampai keduanya melakukan hubungan seks di pagi hari.

“Menikahlah denganku”

….

Waktu adalah materi quantum yang tidak dapat di putar kembali..

Tapi keajaiban adalah satu hal berbeda yang mampu membuat segalamya menjadi mungkin.

Dan dulu—saat Kyuhyun telah kehilangan segala hal yang ia miliki. Ia selalu berharap pada tuhan untuk memberinya satu keajaiban yang dapat mengembalikan waktu.

Yang dapat membuatnya memperbaiki segalanya..

Yang dapat menghentikan penderitaannya di masa depan.

Yang dapat—mengembalikan Seohyun ke dalam kehidupannya.

Kyuhyun terbangun saat ini—setelah ia mendengar suara tangisan bayi baek yang memekakan telinga. Oughhh.. Shit! Harusnya Kyuhyun tahu semua keajaiban itu hanya mimpi. Bertemu Seohyun dimasa lalu hanya mimpi sialan yang masuk ke dalam tidurnya!!

Tapi—

“Astaga, Hunnie.. kau bangun terlalu pagi ya,  hari ini?” Hun-nie? Siapa Hunnie dan kenapa ada suara wanita di dalam apartementnya?

Kyuhyun membuka selimutnya dan bangun dengan sedikit terburu-buru—di apartement yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Dinding ber-wallpaper bunga mawar di seluruh kamar. Juga jendela besar yang langsung menghadap jalanan kota Seoul dari jarak 500 kaki. Astaga.. dimana dia? Kenapa ia bisa tidur di apartement mewah seperti ini?

“Hei sayang, kau sudah bangun ya?” Seohyun mendekat kearahnya, lalu meletakkan bayi yang mirip baekhyun di pangkuannya dan mendekap tetap erat bayi kecil yang satunya lagi.

“pa pa .. papa” Bayi mirip Baekhyun itu berceloteh riang sambil melompat gembira di pangkuan Kyuhyun. membuat pria itu sadar jika hari ini dia memanggilnya ‘papa’ yang dalam keadaan normal sangat Kyuhyun sukai.

“Baekhyun?” Kyuhyun terkejut saat ia mengangkat Bayi berumur dua tahun itu tinggi-tinggi. Terakhir ia ingat Baekhyun belum tumbuh sebesar ini sebelumnya—ia hanya bocah yang belum bisa berbicara dengan dua gigi lucu di gusi bagian bawahnya.

Tapi sekarang Kyuhyun mendapati bayi kecilnya yang telah memiliki gigi lengkap dan mampu memanggilnya dengan sebutan ‘papa’.

“Kyuhyun, sepertinya hunnie juga ingin digendong seperti itu” Kyuhyun terkejut saat ia mendengar suara panggilan itu. Seohyun—? “Ayolah, Kyu.. kasihan dia. Aku tidak bisa mengangkatnya tinggi-tinggi karna perutku sedikit sakit pagi ini”

Dia menengok kearah dimana matahari terbit dan menerangi seluruh kamar mereka. Seohyun berada di sampingnya—tepat di sebelahnya dengan membawa satu lagi bayi yang tidak pernah ia kenal sebelumnya. Juga melihat perut Seohyun yang sedikit membesar dan tertutup daster rumahan yang panjang.

“Seohyun..?”

“Apa?” Seohyun menengok acuh kearahnya sambil mencoba menenangkan Hunnie yang saat ini meneriakkan seluruh protes kekesalannya tentang –aku-juga-ingin-digendong-seperti-Baekhyun-hyung

“Tanggal berapa sekarang?”

“Apasih maumu Cho Kyuhyun? kenapa setiap bangun pagi kau kelihatan seperti orang linglung dan menanyakan tanggal? Kau juga tidak akan mati jika aku membuang seluruh kalender di apartement ini”

“Jawab saja Seohyun! sekarang, tanggal berapa?” Kyuhyun bertanya dengan nada memaksa sambil mengeratkan pegangannya pada lengan bayi kecil Baekhyun.

“Oh oke oke.. santai saja tuan Cho” Seohyun sedikit menggeser pantatnya kearah meja dan menyipitkan matanya untuk melihat angka yang tertera di kalender edisi SISTAR itu. “tanggal 12 desember 2012. Oh wow.. tanggal yang bagus untuk menikah”

“Menikah? Tanggal berapa kita menikah? Dan siapa bayi kecil yang ada di pangkuanmu itu?” Kyuhyun terlihat sedikit kesal melihat bayi kecil yang tidak berhenti mengoceh panjang lebar. tapi ayolah, Cho Kyuhyun ini bukan saat yang tepat untuk menanyakan hal itu’kan? siapapun bisa menebak hal itu dengan sekali lihat jika dia adalah anakmu. Lihat saja bentuk bibir dan matanya—juga sikapnya yang menyebalkan.

“Kepalamu terantuk apa sih tadi malam? Tentu saja dia anakmu, bodoh. Dan jangan bilang padaku jika kau melupakan tanggal pernikahan kita—lagi? Ohh aku kesal padamu” Seohyun telah bersiap untuk pergi sebelum Kyuhyun menarik tangannya kuat-kuat.
“Aku mencintaimu”

“Kau itu kenapa sih? tiba-tiba bilang kapan kita menikah lalu bilang jika kau mencintaiku. Sebenarnya apa yang terjadi? Ahh aku tahu—pasti kau berselingkuh dengan rekan kerjamu di kantor, benarkan?”

Dengan cepat Kyuhyun menarik tengkuknya dan melumat bibir Seohyun saat itu juga.

“Aku tidak akan selingkuh, Seohyun. Sekali aku berselingkuh maka aku akan kehilangan segalanya”

.
.
.

Jika hari ini di tanggal 12-12-12 adalah masa depanku.
Ketika aku membuka mata dan aku mendengar suara tangisan Baekhyun memenuhi kamar kami. Melihat Seohyun mengendong bayi kami yang satu lagi, walaupun aku tidak ingat namanya. Aku akan benar-benar percaya jika keajaiban itu nyata. Jika tuhan selalu memberikan kesempatan kedua pada setiap orang untuk memperbaiki kesalahan mereka.

Tapi..
Jika besok aku terbangun lagi dan mendapati semua itu hanya ilusi tidurku. Aku akan tetap bersyukur pada tuhan tentang apa yang terjadi hari ini—tentang mimpiku yang sangat indah, juga karna tuhan telah mengingatkanku jika pernah ada satu wanita di dunia ini yang mencintaiku seutuhnya.

END

End-nya kejem ye? Ada yang tau ini sequel ff apa? Yaudah biar cari tau sendiri #Plakk
Oke ada cluenya—Seohyun mati, bayinya namanya Baekhyun, nama Seulgi dibawa-bawa, juga selingkuh-selingkuh fatal dan yang terakhir 12-12-12 hahahaha.. udah tahu belom???

ini sedikit gantung ya, jadi nanti mungkin nanti saya  buat side storynya. Side story bukan Sequel ya! Bedain deh .. mungkin side story castnya Tao karna dia bisa ngendaliin waktu.

Oke makasih udah mau baca! Selamat hari raya lebaran 😉 *bow .. salam angpau^^